PENERAPAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE

Authors

  • Gamly Salasa IKIP Muhammadiyah Maumere
  • Pertus Kpalet IKIP Muhammadiyah Maumere
  • Rodja Abdul Natsir IKIP Muhammadiyah Maumere

DOI:

https://doi.org/10.22460/comm-edu.v6i2.15008

Keywords:

Penerapan, Pendidikan, Multikultural

Abstract

Kehadiran Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan statusnya sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berwawasan nasional, IKIP Muhammadiyah Maumere memiliki otonomi yang penuh baik dalam ketenagaan yang profesional, sumber keuangan yang jelas dan akuntabel, sarana dan prasarana yang menunjang semua kegiatan dalam pengembangan mutu akademis. Terlepas dari peningkatan Sumber Daya Manusia dan peningkatan mutu pendidikan, IKIP Muhammadiyah Maumere sangat menyadari akan pentingnya mengupayakan penanaman pendidikan multikultural sebagai salah satu upaya meminimalisir konflik-konflik atas nama perbedaan yang marak terjadi akhir-akhir ini. IKIP Muhammadiyah Maumere yang secara Institusi merupakan lembaga pendidikan keislaman, dan memiliki mahasiswa yang beragam sukunya dan agama dimana yang menjadi mayoritas adalah mahasiswa beragama Katholik. Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah (1) untuk mengetahui penerapan pendidikan multikultural di IKIP Muhammadiyah Maumere (2) untuk mengetehaui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pendidikan multikultural di IKIP Muhammadiyah Maumere. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada tiga karakter yang di dapati dari penerapan Pendidikan Multikulturak di IKIP Muhammadiyah Maumere yaitu: (a) Berprinsip pada demokrasi, kesetaraan, dan keadilan (b) berorentasi kepada kemanusiaan, kebersamaan, dan kedamaian (c) mengembangkan sikap mengakui, menerima, dan menghargai keragaman. Adapun yang menjadi faktor pendukung yaitu: (1) Regulasi, (2) Dukungan Masyarakat, sedangkan yang menjadi faktor penghambat yaitu: (1) Kurikulum, dan (2) Kurangnya sosialisasi.

References

Madigan, M.T., Martinko, J.M., Stahl, D.A.,Clark, D.P. (2010). Brock Biology of Microorganisms, 13th ed. Benjamin Cummings. San Francisco. pp. 42-59.

Amrazi Zakso. (2011). Esensi Nilai Pendiikan Bagi Daerah Rawan Konflik Kalimantan Barat. Pontianak : Universitas Tanjungpura. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol. 2 No. 2 Oktober 2011.

Choirul Mahfud. 2016. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Depdiknas 2003.

DWI, A. H. (2020). MONITORING PELAKSANAAN. PENERAPAN SEARCH AND RESCUE (SAR) SEBAGAI UPAYA TINDAKAN PENYELAMATAN JIWA DI LAUT PADA BADAN SAR NASIONAL (BASARNAS) TANJUNG EMAS SEMARANG. KARYA TULIS.

Herdiana, D. (2018). Sosialisasi Kebijakan Publik: Pengertian dan Konsep Dasar. Jurnal Ilmiah Wawasan Insan Akademik, 1(3), 13-26.

Ibrahim, R. (2015). Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam. Addin, 7(1).

Rangkuti, A. (2017). Konsep keadilan dalam perspektif Islam. TAZKIYA: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1).

Rangkuti, A. (2018). Demokrasi dalam Pandangan Islam dan Barat. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 5(2), 40-59.

Saat, S. (2015). Faktor-Faktor Determinan Dalam Pendidikan (Studi Tentang Makna Dan Kedudukannya Dalam Pendidikan). Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 8(2), 1-17.

Setiawan, J. (2019). Pemikiran Nurcholish Madjid tentang Pluralisme Agama

Downloads

Published

2023-05-30

Issue

Section

Articles