PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KURSUS TATA BUSANA DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) JELITA MASA

Authors

  • Rita Dini Daryani IKIP Siliwangi
  • Nandang Rukanda IKIP Siliwangi
  • Ansori Ansori IKIP Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.22460/commedu.v6i3.18185

Keywords:

Facilitators, Fashion Design Courses, Courses & Training Institutions (LKP)

Abstract

Peran fasilitator dalam pembelajaran memiliki fungsi yang penting, terutama dalam mendorong dan memotivasi warga belajar/peserta pelatihan untuk memenuhi tujuan pembelajaran. Deskriptif kualitatif ialah jenis metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan enam orang responden: satu administrator, satu fasilitator, dan empat peserta pelatihan/warga belajar. Wawancara dan observasi berfungsi sebagai alat pengumpulan data utama studi, dan teknik analisis data digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menarik kesimpulan dari data. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peran fasilitator sebagai pengawas pelatihan akan mengarahkan setiap kegiatan, khususnya penguasaan pola perubahan perilaku, baik pengetahuan maupun keterampilan, dan sikap, yang sangat menentukan metode (metodologi) dan hasil suatu pelatihan. pelajaran. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa peran fasilitator dalam kelas menjahit dan mendandani memberikan kesempatan kepada siswa untuk melayani masyarakat dengan berbagi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal ini merupakan komponen yang memainkan peran strategis penting dalam membantu inisiatif untuk memerangi kemiskinan dan pengangguran.

References

Husein, S. (2017). Pembelajaran Kursus Menjahit di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nissan Fortuna Kabupaten Kudus. Jurnal E-Plus, 2(1), 30-38.

Ida, N. (2017). Pengelolaan Pembelajaran Kursus Menjahit Pada Balai Latihan Kerja (BLK) Kecamatan Bacukiki Kota Besar Parepare. Jurnal Empowerment, 6(2), 11-19.

Lupiyodi. (2007:24-25). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba.

Monika, D. R. (2020). Pelaksanaan Pembelajaran Kursus Menjahit di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nanie Samarinda. Jurnal Unmul, 1(1), 24-28.

Nicko, M. S. (2018). Pusat Kursus dan Pelatihan Keterampilan Kerja Kota Pontianak. Jurnal Untan, 3(4), 1-12.

Ningrum, M. K. (2015). Evaluasi Program Kursus Menjahit dalam Upaya Pengembangan Perempuan di LKP Modes Aniq Sidoarjo. Jurnal Unesa, 4(1), 1-12.

Pelatihan, D. P. (2014). Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan Tata Busana Jenjang Level 2 dan 3 Berbasis KKNI Ditjen PAUD. Jakarta: Non-Formal dan Informal Kemdikbud.

Sri Wahyuni, J. S. (2020). Pembelajaran Kursus Menjahit di Lembaga Kursus dan Pelatihan Gassebo Kabupaten Kendal. Jurnal Unsri, 23-44.

Suciati. (2012). Strategi Pembelajaran Pada Kursus Menjahit Tingkat Dasar di Lembaga Kursus dan Pelata Massa. Bandung: LKP Pelatihan Masa.

Sudjana, D. (2010). Pendidikan Non-Formal (Wawasam, Sejarah, Azas). Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2015). Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmawati, T. (2018). Upaya LKP Lucky dalam Meningkatkan Keterampilan Melalui Progaram Kursus Menjahit. Jurnal COMM-EDU, 6(2), 105-114.

Wahyudin, C. (2018). Upaya Pengelola PKBM Untuk Meningkatkan Kemandirian Warga Belajar Kesetaraan Paket C Melalui Kewirausahaan. Jurnal COMM-EDU, 1(3), 101-109.

Downloads

Published

2023-09-30